Aris Pujianto

Aris Pujianto adalah guru matematika MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga (Mufourga) yang beralamat di Jl. Raya Slinga, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kata Kunci Bahagia, Saat Iman Tetap Ada Dalam Dada
Ilustrasi bahagia, sumber Google.

Kata Kunci Bahagia, Saat Iman Tetap Ada Dalam Dada

Pada tulisan kali ini, saya akan menulis tentang bahagia atau kebahagiaan. Kalau melihat pengertian bahagia pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Arti lainnya adalah beruntung, berbahagia.

Bahagia itu ada di dalam rasa. Tidak ada orang yang tahu, seseorang sedang bahagia atau tidak. Yang tahu hanya orang tersebut dan Sang Maha Pencipta Allah Swt. Misalnya kita melihat orang sedang menangis, belum tentu sedang tidak bahagia. Melihat orang yang tersenyum atau tertawa, belum tentu sedang bahagia. Pokoknya bahagia itu rahasia. Kalau tidak diceritakan tidak bakalan ada orang yang tahu.

Dalam suasana darurat pandemi covid 19 corona, akhir-akhir ini banyak melihat kejadian yang sulit kita tebak. Contohnya para perantauan yang tidak boleh pulang kampung dalam rangka sayang kepada orang tua, sanak saudara, handai taulan. Padahal lebaran itu momentum tahunan. Istilahnya mudik lebaran. Sudah menjadi trend dan tradisi tahunan. Bahkan seluruh stasiun televisi selalu menayangkan setiap hari tentang perkembangan arus mudik lebaran. Melihat ilustrasi pada tayangan di televisi atau youtube, tentang tidak pulang kampung. Ibunya dan anaknya sama-sama menangis. Menangisnya itu sedih atau bahagia?. Silahkan pembaca mengambil kesimpulan sendiri.

Memahami arti sayang, sama dengan memahami arti kebahagiaan. Kadang sangat sulit diterima. Sebagai contoh, orang tua sayang kepada anaknya. Fenomena sekarang sudah banyak orang tua yang membelikan android untuk anaknya yang belum membutuhkan handphone. Hanya karena mengikuti trend atau sudah banyak temannya yang memiliki android. Kemudian orang tua yang memberikan mainan game pada android kepada anaknya yang masih bayi. Hanya karena pertimbangan, anaknya diam apabila bermain game. Apakah seperti ini artinya sayang????. Saya serahkan kepada semua pembaca semua untuk merenungkan jawabannya.

Termasuk para perantauan yang ingin bertemu orang tuanya di kampung halaman. Apakah sayangnya anak kepada orang tuanya itu, dalam wujud pulang saat lebaran?, atau sayangnya kepada orang tua itu, karena waspada ada virus corona yang terbawa dan menempel pada tubuhnya. Bertemu orang tua yang sudah berpisah lama, rasa rindu yang menggebu, biasanya lupa dengan SOP dan bersalaman bahkan berpelukan. Virus yang menempel pada tubuh anaknya berpindah pada orang tuanya. Sehingga berakibat, anaknya sehat, malahan orang tuanya yang awalnya sehat, menjadi sakit dan harus diisolasi di rumah sakit.

Kebahagiaan dan kasih sayang itu tidak kasat mata. Tetapi dapat dirasakan. Kalau kita ingin mendapatkan kasih sayang dan kebahagiaan sejati. Maka taatilah Allah Swt dan Rasulullah SAW. Allah Swt berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97).

Kehidupan yang baik ini, memiliki arti yang sangat dalam. Dapat diartikan sebagai kehidupan yang membahagiakan. Pasangan suami istri selalu harmonis. Anak-anaknya soleh dan solehah. Selalu dimudahkan rezekinya. Selalu terhindar dari mara bahaya. Mencapai kehidupan yang baik itu, muaranya adalah amal baik yang sudah kita lakukan. Allah berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya iti dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)

Pada ayat lain juga disebutkan dalam firman-Nya,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Hidup mewah, belum tentu merupakan kehidupan yang baik. Hidup serba kekurangan atau pas-pasan belum tentu kehidupan yang tidak membahagiakan. Kata kunci bahagia, adalah iman selalu bertengger di dada kita semuanya. Wallahua’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul..ada Iman, bisa dipastikan imun naik. Bahagiaaa deeehhhh

30 May
Balas

Alhamdulillah iman, imun, amin

30 May

Luar biasa pagi ini sudah menyantap tausiah. Hati didasari Iman, menghasilkan imun dan akhurnya aman.,.

30 May
Balas

Iman imun, aman, amin... Dahsyat bu Eti

30 May



search

New Post