Aris Pujianto

Aris Pujianto adalah guru matematika MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga (Mufourga) yang beralamat di Jl. Raya Slinga, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Chapter 2, Berani Memulai

Chapter 2, Berani Memulai

Para pembaca yang budiman. Saya lanjutkan resensi buku The Ethos Of Sakura karya Prof Imam Robandi. Hari ini masuk chapter kedua, yaitu "Berani Memulai".

Para paragraf awal, diceritakan seorang pejudo legendaris asal Jepang yang mengalahkan lawan-lawannya dalam hitungan detik. Mungkin pembaca akan mengaitkan dengan petinju Mike Tyson, yang dijuluki raja KO. Hampir dalam setiap pertandingan, tidak sampai ronde dua, lawan sudah terjatuh. Kalaupun bangkit lagi, dapat dipastikan akan terjungkal lagi. Contoh di atas menunjukkan kecepatan memulai.

Banyak manusia yang suka menunda. Alasannya waktu deadline masih lama. Padahal kecepatan memulai itu mempengaruhi perjalanan berikutnya. Memulai membutuhkan energi besar. Harus melalui persiapan matang. Tidak asal memulai. Tetapi memulai yang terukur.

Beliau menulis, tidak ada kesuksesan tanpa memulai. Menurut saya sangat tepat pernyataan tersebut. Ibarat sebuah perjalanan. Misalnya perjalanan karena Ingin membeli bakso langganan di dekat alun-alun. Kalau hanya ingin dan tidak berangkat untuk membeli, apakah ada bakso yang langsung datang. Kalau zaman online sekarang, ada Go Food. Tinggal pesan dari rumah, dapat langsung diantar. Pesan melalui online itu juga merupakan langkah memulai.

Memulai menjadi titik yang keramat, menurut Prof Imam Robandi di paragraf ke 9. Sebab siapapun yang berani memulai, maka pelan atau cepat pasti akan sampai ke tujuan. Saya menulis dengan tiga kata singkat, tetapi penuh makna. Yaitu kalimat, "Memulai Pasti Sampai". Siapapun yang memulai dengan energi besar, maka hasilnya juga akan sesuai dengan ikhtiarnya.

Manusia yang berani memulai itu jumlahnya tidak banyak. Menjadi manusia yang minoritas. Kebanyakan takut bayangan kegagalan. Padahal memulai saja belum, tetapi sudah merasakan kegagalan. Banyak pertimbangan, yang malahan menjadi penyebab tidak melangkah-melangkah. Ada juga yang melangkah, menunggu orang lain melangkah.

Jadilah kita sebagai pembuka atau yang pertama. Jadilah kita menjadi manusia yang berani menanggung resiko. Yakinlah, kalau kita memulai kebaikan, maka endingnya juga kebaikan.

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ، مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

“Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan dan penutup pintu keburukan. Dan sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Berbahagialah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka kebaikan melalui tangannya. Dan celakalah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka keburukan melalui tangannya.” (HR. Ibnu Majah).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post